Rabu, 17 April 2013

Teori Asal-Usul Tata Surya



Ada empat macam teori tata surya yaitu : teori kabut (nebula), tori planetesimal, teori bintang kembar, dan teori protoplanet.



1. Teori Kabut

 Penemu teori ini adalah Immanuel Kant, dan Simon de Laplace. Nebula adalah kabut yang terdiri dari gas (terutama hydrogen dan helium) dan debu-debu angkasa. Menurut teori ini mula-mula ada sebuah nebula yang baur dan hampir bulat, yang berotasi dengan kecepatan sangat lambat sehingga mulai menyusut.

Akibat penyusutan dan rotasi terbentuklah rotasi sebuah cakram datar di tengahnya. Penyusutan berlanjut dan matahari terbentuk dipusat cakram. Cakram berputar sangat cepat, sehingga bagian-bagian tepi cakram terlepas membentuk gelang-gelang bahan. Kemudian gelang –gelang memadat dan menjadi planet yang berevolusi menjadi orbit elips mengitari matahari.








2. Teori Planetesimal


 Teori ini diajukan oleh T.C Chamberlein dan F.R Moulton, keduanya ilmuwan Amerika. Menurut teori ini matahari sebelumnya sudah ada sebagai salah satu bintang. Karena adanya tarikan gravitasi bintang maka menyebabkan sebagian bahan dari matahari tertarik kearah bintang itu. Ketika bintang menjauh, lidah raksasa sebagian jatuh ke matahari dan sebagian lagi terhambur menjadi gumpalan kecil atau platesimal. Planetesimal-planetesimal melayang di angkasa sebagai benda dingin dalam orbit mengitari matahari. Dengan
tumbukan dan tarikan gravitasi, planetesimal besar menyapu yang labih kecil dan akhirnya menjadi planet-planet.




3. Teori Bintang Kembar



 Teori ini hampir sama dengan teori planetesimal. Dahulu matahari mungkin merupakan bintang kembar, kemudian bintang yang satu meledak menjadi kepingan-kepingan. Karena ada pengaruh gaya gravitasi bintang,
maka kepingan-kepingan yang lain bergerak mengitari bintang itu dan menjadi
planet-planet, sedangkan bintang yang tidak meledak menjadi matahari.











4. Teori Proto Planet

 Teori ini dikemukakan oleh astronom Jerman Carl Von Weizsaeker dan disempurnakan oleh P Kuiper, dkk. Teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa tata surya terbentuk darigumpalan awan gas dan debu. Lebih dari 5 milyar tahun yang lalu, salah satu gumpalan awan mengalami pemampatan.
Pada proses pemampatan itu partikel-partikel debu tertarik ke dalam menuju pusat awan,
membentuk gumpalan bola, dan mulai berotasi. Karena rotasi cepat, maka gumpalan gas mulai memipih menyerupai bentuk cakram yaitu tebal di bagian tengah saling menekan sehingga menimbulkan panas dan berpijar.

Bagian tengah yang berpijar inilah sebagiab protosun (cikal bakal matahari), yang akhirnya
menjadi matahari. Bagian tepi (bagian yang lebih luar) yang berotasi sangat cepat
menyebabkan bagian ini terpecah-pecah menjadi banyak gumpalan gas dan debu
yan leih kecil. Gumpalan kecil ini juga berotasi, akhirnya membeku menjadi
planet-planet serta satelit-satelitnya.




Kamis, 11 April 2013

Asal - Usul Tata Surya




Banyak teori yang berusaha menjelaskan tentang terbentuknya tata Surya, misalkan Teori kabut Kant – Laplace, Teori planetesimal, Teori pasang dan Teori bintang kembar. Dari keempat teori tersebut, teori kabut dari Immanuel Kant dan Laplace-lah yang lebih masuk akal, dan kemudian diperbaiki oleh astronom seperti Fred Hoyle, Weizacher dan Kuiper menjadi Teori protoplanet, yang sementara ini diterima sebagai teori pembentukan tata Surya.

Teori bintang kembar menyatakan bahwa dulu terdapat sistem bintang ganda. Bintang satunya meledak kemudian menjadi kepingan-kepingan yang kemudian terkondensasi membentuk planet. Teori planetesimal mirip dengan teori pasang, menyatakan pada suatu waktu suatu bintang berpapasan dengan Matahari pada jarak yang tidak begitu jauh. Oleh karena tarikan gravitasi bintang yang lewat, sebagian massa Matahari berbentuk cerutu tertarik ke arah bintang itu. Ketika bintang menjauh, massa tadi sebagian terjatuh kembali ke Matahari dan sebagiannya terkondensasi membentuk planet-planet.


Teori protoplanet pada dasarnya menyatakan bahwa tata Surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Dasar pemikiran itu didukung dengan banyaknya gumpalan awan seperti ini diamati di seluruh jagad raya. Awan tadi kemudian mengalami pemampatan akibat pengaruh gravitasi, sehingga partikel-partikel debu tertarik menuju pusat awan, membentuk gumpalan bola, dan mulai berotasi. Begitu partikel-partikel di pinggir tertarik ke dalam, kecepatan rotasi pun bertambah sesuai hukum kekekalan momentum sudut. Akibat rotasi yang cepat ini, gumpalan gas mulai memipih membentuk cakram yang tebal di tengahnya dan tipis di bagian tepi. Bagian tengah berotasi lebih cepat sehingga partikel-partikel bagian tengah saling menekan sehingga menimbulkan panas dan berpijar. Bagian tengah yang berpijar ini adalahprotosun yang pada akhirnya menjadi Matahari.


Bagian tepi berotasi cepat sehingga terpecah-pecah menjadi banyak gumpalan gas dan debu yang lebih kecil. Gumpalan-gumpalan yang terletak dalam satu “orbit” ini kemudian menyatu membentuk protoplanet. Protoplanet, berotasi dan akhirnya membentuk planet dan satelit-satelitnya.

Sumber : seputarantariksa.blogspot.com

White Hole (Lubang Putih)




Lubang putih adalah lubang yang berlawanan dari lubang hitam, lebih tepatnya, sebuah lubang hitam yang berjalan mundur dalam waktu. Konsep lubang putih datang karena Schwarzschild geometri yang memungkinkan lubang hitam negatif square root serta positif square root solusi. Negatif square root solusi berkaitan dengan suatu lubang putih. Lengkapnya, maka geometri terdiri dari lubang hitam, lubang putih, dan dua universes terhubung pada mereka horizons oleh lubang cacing. Seperti sebuah lubang hitam irretrievably swallows segala sesuatu yang jatuh ke dalamnya, lubang putih spits hanya masalah energi dan keluar. Namun, karena lubang putih tampak melanggar hukum termodinamika kedua tampaknya tidak mungkin bahwa mereka ada di alam. Ada beberapa spekulasi bahwa awal quasars mungkin lubang putih, namun ini telah diskontinou.


Berdasarkan pada fisika modern, Einstein sebagai penggagas teori relativitas umum mempostulatkan bahwa gravitasi merupakan akibat dari perubahan arah/pelengkungan ruang dan waktu. Oleh karena itu gravitasi merupakan aspek yang tidak terpisahkan dari ruang dan waktu.

Einstein membuat gagasan yang benar-benar revolusioner dengan pernyataannya bahwa gaya gravitasi tidaklah bersifat seperti gaya-gaya yang lain. Suatu massa tidak menciptakan sebuah medan gaya di sekitarnya yang akan menyebabkan percepatan massa yang lain, namun massa akan mengubah struktur ruang dan waktu di sekitarnya.

Oleh karena itu jika dalam teori Newton kita akan mengatakan bahwa bumi selalu ditarik oleh matahari karena gaya gravitasinya. Namun dalam teori relativitas umum kita akan mengatakan bahwa matahari telah mempengaruhi struktur ruang dan waktu di sekitarnya sehingga bumi bergerak bebas melintasi sebuah garis geodesik dalam lingkungan ruang dan waktu.



Cahaya/foton sebagaimana halnya benda material lainnya tentunya akan bergerak mengikuti lengkungan ruang dan waktu ini sehingga pada benda yang sangat besar dan berat akan terjadi perbelokan cahaya.

Menurut teori relativitas umum, struktur ruang dan waktu ditentukan oleh distribusi massa dan secara prinsip dapat diperoleh dari serangkaian persamaan diferensial teori relativitas umum. Pada penerapan persamaan diferensial ini kita akan menemukan suatu titik yang mengalami singularitas dimana radius ruang dan waktu (R) cenderung menjadi nol sehingga kurva ruang dan waktunya (1/R) menjadi tidak terhingga.

Sumber : seputarantariksa.blogspot.com

Rabu, 10 April 2013

ROTASI BUMI


1. Rotasi Bumi
     adalah Perputaran bumi pada porosnya. Kadang-kadang gasing berputar dengan kemiringan tertentu. Nah,seperti itulah bumi berputar pada porosnya. Bumi berputar pada porosnya dengan kemiringan 23 1/2 derajat


Pengaruh Rotasi Bumi
     Akibat perputaran itu, bagian yang menghadap matahari selalu berubah. Rotasi bumi mengakibatkan perubahan siang dan malam. Gerak semu matahari adalah gerak matahari yang terlihat terbit disebelah timur lalu bergerak kebarat dan terbenam disebelah barat. Harus diketahui bahwa Bumi berotasi dari barat ke timur


      Mengapa waktu Indonesia Timur lebih dahulu daripada Waktu Indonesia Barat?
Satu kali putaran bumi pada porosnya membutuhkan waktu 24 jam dan bumi dibagi menjadi 360 derajat bujur. Waktu yang dibutuhkan bumi untuk berputar 1 derajat adalah 24 jam x 60 menit : 360 = 1440 menit : 360 = 4 menit. Jadi, setiap tempat di bumi yang berbeda derajat bujurnya sebesar 15 derajat mempunyai selisih waktu 15 x 4 menit = 1 jam
       Panjang Indonesia (diukur berdasar derajat bujur) dari barat ke timur adalah 141 derajat - 95 derajat = 46 derajat. Apabila setiap 15 derajat berbeda waktu 1 jam, maka Indonesia dibagi jadi 46 derajat/15 derajat = 3 bagian, yaitu WIB (Waktu Indonesia Barat), WIT (Waktu Indonesia Timur), WITA (Waktu Indonesia Tengah).



Pembagian waktu di bumi sebanyak 24. contoh : Di Jakarata pukul 07.00 pagi di London hari masih gelap yaitu pukul 12.00 malam.
Maka sudah jelas Rotasi bumi mengakibatkan terjadinya pembagian waktu.
Akibat rotasi bumi :
1. Terjadinya siang dan malam
2. Terjadinya gerak semu harian
3. Terjadinya perbedaan/pembagian waktu

Senin, 08 April 2013

SATELIT


    Satelit sering disebut pengiring planet, karena satelit selalu menenemani (mengiringi) planet ketika planet mengelilingi matahari. Ada 2 jenis satelit, yaitu Satelit alam dan satelit buatan.  Satelit alam  adlah satelit yang sudah ada dlam tata surya dan bukan diciptakan atau dibuat oleh manusia. Contoh satelit alam adalah bulan. Satelit buatan adalah satelit yang dibuat oleh manusia dan diluncurkan dengan menggunakan roket. Contoh satelit buatan adalah Satelit Palapa yang dimiliki oleh negara kita.

a. Satelit alam
    Bumi kita memiliki satu satelit alam (biasa disebut satelit saja), yaitu BULAN. Planet-planet lain dalam tata surya kita ada yang memiliki satelit dan ada juga yang tidak memiliki satelit. Planet yang tidak memiliki satelit adalah Merkurius dan Venus. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut :

No.
Nama Planet
Jumlah Satelit
1.
Merkurius
Tidak ada
2.
Venus
Tidak ada
3.
Bumi
1
4.
Mars
2
5.
Yupiter
16
6.
Saturnus
18
7.
Uranus
15
8.
Neptunus
8

Jumlah satelit yang mengelilingi planet masih bisa berubah seiring dengan ditemukannya satelit-satelit lain dengan menggunakan teknologi yang lebih modern.

Bulan sebagai satelit Bumi



     Bulan tidak memiliki cahaya sendiri, melainkan hanya memantulkan sinar matahari yang datang padanya. Pengetahuan manusia tentang bulan semakin bertambah sejak pendaratan pertama Apollo 11 oleh Astronot Amerika. Apollo 11 dengan 3 orang awaknya mendarat di bulan pada bulan Juli 1969. Orang pertama yang menjejakkan kaki di bulan adlah Neil Amstrong. dan kemudian disusul oleh rekannya Edwin Aldrin. Sementara rekannya yg lain, Michael Collin tetap di pesawat. Pendaratan dibulan juga dilakukan oleh Kosmonot Soviet (sekarang Rusia),yaitu Yuri Gagarin.
       Dari pengamatan para astronot dan kosmonot, bentuk bulan seperti bola dan permukaan bulan tidak rata, melainkan bergunung-gunung. Jarak bulan dari bumi kira-kira 384.000 km. Massa bulan kira-kira 1/60 kali massa bumi dan jari-jari bulan kira-kira 1/4 kali jari-jari bumi. Dibulan tidak ada atmosfer. Perubahan temperatur di permukaannya sangat besar yaitu 110 derajat C ditempat yang kena sinar matahari dan -173 derajat C ditempat yang tidak kena sinar matahari sehingga tidak memungkinkan adanya kehidupan.
      Pergerakan bulan memperngaruhi keadaan di bumi, yaitu : Adanya peristiwa naik dan pasang surut di pantai. Selain itu pergerakan bulan digunakan juga sebagai penanggalan Tahun Islam (Hijriah). Waktu satu bulan dalam kalender Hijriah sama dengan waktu yang digunakan oleh bulan untuk mengelilingi bumi satu kali.


a. Satelit buatan
     Indonesia menggunakan satelit buatan sebagai satelit komunikasi. Di negara yang sudah maju, selain sebgai alat komunikasi, satelit buatan ada yang digunakan untuk memata-matai musuh (satelit mata-mata) dan ada juga yang sebagai sarana pemandu pelayaran/penerbangan, siaran radio dan televisi, pemetaan permukaan bumi dan hasil kekayaan yang terkandung dalam perut bumi. Satelit ini biasanya diluncurkan dengan roket ke ruang angkasa.
Sebagai contoh : peluncuran satelit komunikasi Palapa C1 milik negara kita pada tanggal 1 Februari 1996 dilakukan oleh roket ATLAS 2 AS milik Amerika Serikat.